Dukung Pemkot Bontang Atasi Stunting, KDM Penting Kembali Digelar

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Tahun ini, PT Kaltim Daya Mandiri (KDM) kembali menggelar KDM Penting (Peduli Stunting) di Kelurahan Loktuan. Kegiatan ini digelar selama 2 hari, yakni 23-24 November 2023 di Kelurahan Loktuan.

KDM Penting merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dibidang kesehatan. Agenda ini bekerja sama dengan Puskesmas Bontang Utara (BU) II, Rumah Sakit Amalia Bontang (RSAB) dan Kelurahan Loktuan.

Pada kegiatan ini dihadiri Lurah Loktuan Hadi Jumianto. Ketua PKK Kecamatan Bontang Utara Samatang Masse, Kepala Puskesmas BU 2 dr Dwiyanti, Dokter Spesialis Anak RSAB dr Nurhidayah, TP PKK Kecamatan Bontang Utara dan Kelurahan Loktuan, ketua RT, dan beberapa tamu undangan lainnya.

Ketua Panitia Pelaksana sekaligus Humas & CSR PT KDM Dradjad Sarwoadji mengatakan agenda dihari pertama, kegiatan dilaksanakan di Posyandu Bunga Harapan Kelurahan Loktuan. Yakni meliputi pengukuran dan penimbangan balita hingga skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) pada orang tua. Kegiatan ini diisi dari Puskesmas BU II dan RSAB.

“Pada kegiatan ini dihadiri lebih dari 100 orang yang merupakan warga Loktuan,” ucapnya kepada Akurasi.id, Jumat (24/11/2023).

Kegiatan KDM Penting bersama Puskesmas BU 2, RSAB, dan Posyandu Bunga Harapan berjalan sukses. (Suci Surya Dewi/Akurasi.id)

Hari kedua, pada program KDM Penting ini diisi dengan penyuluhan tentang stunting yang diisi narasumber dari RSAB, yakni dokter spesialis anak dr Nurhidayah. Materinya tentang Pencegahan Stunting dan Pengembangan Potensi Tumbuh Kembang Anak. Kegiatan ini diikuti para orang tua dari 45 balita dari Posyandu Bunga Harapan. Dimana mereka merupakan warga dari RT 23, 24, dan 25 Loktuan.

Selain penyuluhan, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian makanan tambahan (PMT) bergizi dari PT KDM. Kemudian penyerahan bantuan speaker untuk Posyandu Bunga Harapan. Serta pemberian penghargaan pada balita yang aktif ke posyandu.

Dradjad menuturkan Program KDM Penting ini pertama kali diluncurkan pada 2022 lalu. Pihaknya menargetkan program ini berjalan hingga tahun 2027. Sebab PT KDM berkomitmen untuk terus memonitoring perkembangan stunting di Posyandu Bunga Harapan. Dimana setiap tahun tentunya angka stunting selalu berubah.

“Stunting itu tidak bisa ditangani hanya sekali dan harus berkelanjutan. Jadi kami monitoring dengan terus berkoordinasi dengan Puskesmas BU 2,” jelasnya.

Dia membeberkan awal tercetusnya program ini setelah Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang memberikan informasi bahwa kasus stunting di Bontang masuk dalam kategori waspada. Lantaran angka stunting di Bontang tinggi yaitu 21,8 persen. Padahal dari segi ekonomi, Bontang termasuk kota dengan pendapatan yang tinggi.

“Kenapa masih ada stunting? Dari yang kita dengar dari dokter dikarenakan pola hidup sehat yang masih kurang tepat. Maka dari itu masyarakat harus banyak diberi penyuluhan hingga pelatihan pembuatan makanan sehat yang seperti dilakukan KDM tahun lalu,” bebernya.

Salah satu persoalan di Kota Bontang yakni masalah pengumpulan data yang belum akurat. Dia menyebut kasus stunting yang biasa terjadi dikhawatirkan tidak sama antara data dengan realita di lapangan. Dimana deviasi terjadi karena terjadinya perbedaan dalam metode pengukuran. Misalnya, pengukuran tinggi badan pada balita seharusnya dengan cara berbaring, bukan berdiri.

“Karena pengukuran tinggi badan dengan cara berdiri dan berbaring, hasil ukurannya berbeda,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Dradjad menyebut program KDM Penting bisa berjalan atas arahan dan persetujuan dari direksi. Dimana Direktur Utama KDM Agung Widodo fokus dengan program CSR tersebut.

“Beliau selalu mendorong agar berbagai program CSR KDM bisa berjalan semua tanpa ada yang tertunda.

Melalui program CSR KDM, pihaknya berharap bisa memberikan dampak yang signifikan dalam rangka membantu pemerintah meningkatkan kesehatan anak-anak di Bontang. Agar mereka bebas dari kondisi gizi buruk dan stunting.

“Meski sedikit, itu tetap kami upayakan. Makanya program ini kami jalankan sampai 2027,” pungkasnya.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *